Standar ISO untuk Praktik Terbaik dalam Aspek Keberlanjutan dan ESG

ISO untuk praktik terbaik dalam aspek ESG

ISO adalah singkatan dari International Organization for Standardization, yaitu sebuah organisasi internasional independen dan non-pemerintah yang menyusun serta menerbitkan standar internasional. Dalam konteks keberlanjutan dan tanggung jawab perusahaan, ISO memainkan peran penting sebagai panduan global untuk menerapkan praktik terbaik dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

ISO didirikan pada tanggal 23 Februari 1947 sebagai hasil kolaborasi delegasi dari 25 negara dengan tujuan memastikan kualitas, keamanan, efisiensi, dan interoperabilitas berbagai produk, layanan, serta sistem di seluruh dunia. Dengan meningkatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas, adopsi ISO untuk praktik terbaik dalam aspek ESG menjadi strategi utama membuktikan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan terukur dan terstruktur.

  • Aspek Lingkungan (Environment – E)

Standar ISO pada aspek lingkungan berfokus pada pengelolaan sumber daya dan mitigasi dampak lingkungan. Berikut adalah standar-standar ISO yang dalam aspek ESG:

  1. ISO 140001 adalah Sistem Manajemen Lingkungan yang membantu perusahaan mengidentifikasi, mengelola, dan mengendalikan isu lingkungan secara menyeluruh. Standar ini mencakup pengelolaan dampak lingkungan, peningkatan efisiensi energi, pengurangan limbah, dan perlindungan lingkungan hidup.
  2. ISO 50001 merupakan Sistem Manajemen Energi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi organisasi. Standar ini membantu perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi serta emisi karbon melalui kebijakan dan praktik pengelolaan energi yang terstruktur.
  3. ISO 14064 memberikan pedoman untuk pengukuran, pelaporan, dan verifikasi Emisi Gas Rumah Kaca. Standar ini penting bagi perusahaan yang ingin memantau jejak karbon mereka secara akurat dan bertanggung jawab.
  4. ISO 14046 adalah standar yang berkaitan dengan Jejak Air (water footprint). Standar tersebut adalah alat untuk mengevaluasi penggunaan air dan dampaknya ke sumber daya air. Perusahaan dapat menggunakan standar ini untuk mengelola konsumsi air secara berkelanjutan.
  5. ISO 20121 dirancang khusus untuk mengatur Sistem Manajemen Keberlanjutan untuk Acara. Standar ini memastikan bahwa acara berlangsung dengan prinsip berkelanjutan dan meminimalkan dampak lingkungan.

 

  • Aspek Sosial (Social – S)

Dalam pilar sosial, ISO menekankan tanggung jawab sosial, hak asasi manusia, hubungan tenaga kerja, dan pengadaan yang beretika dalam praktiknya, antara lain:

  1. ISO 26000 bukan standar sertifikasi, melainkan pedoman yang memberikan kerangka kerja Tanggung Jawab Sosial. Pedoman ini meliputi etika, hak asasi manusia, pengelolaan tenaga kerja, hubungan komunitas, dan keterlibatan stakeholder.
  2. ISO 20400 adalah pedoman Pengadaan Berkelanjutan. Standar ini memastikan proses pembelian mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan serta memilih pemasok yang bertanggung jawab.

 

  • Aspek Tata Kelola (Governance – G)

Untuk mendukung praktik tata kelola perusahaan yang baik, transparan, dan tangguh, ISO menawarkan sejumlah standar manajemen:

  1. ISO 9001 adalah standar Sistem Manajemen Mutu yang paling banyak digunakan di dunia. Standar ini mendorong peningkatan mutu produk dan layanan, kepuasan pelanggan, serta efisiensi operasional untuk tata kelola yang baik.
  2. ISO 37001 adalah standar Sistem Manajemen Anti-Suap yang membantu mencegah, mendeteksi, dan menangani praktik korupsi. Standar ini memperkuat integritas perusahaan dan meningkatkan kepercayaan stakeholder.
  3. ISO 22301 merupakan Sistem Manajemen Keberlanjutan Bisnis atau business continuity management system. Standar ini memastikan organisasi memiliki rencana dan sistem agar tetap beroperasi saat darurat atau krisis seperti bencana, gangguan operasional, atau pandemi. 

Pentingnya Menerapkan Standar ISO dalam Kerangka ESG

  • Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan

Penerapan standar ISO internasional menunjukkan perusahaan menjalankan praktik keberlanjutan yang terukur dan bertanggung jawab. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor, pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan.

  • Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi dan Kebijakan

Standar ISO membantu perusahaan mematuhi peraturan ESG  yang berlaku di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, risiko hukum dan sanksi dapat diminimalkan. 

  • Mendorong Efisiensi Operasional dan Penghematan Biaya

Sistem manajemen ISO seperti ISO 14001 dan ISO 50001 meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, sehingga mengurangi biaya operasional.

  • Memfasilitasi Transparansi dan Pelaporan ESG

Standar ISO memungkinkan perusahaan menyusun laporan keberlanjutan yang kredibel dan transparan, memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi modern.

Menerapkan standar ISO dalam kerangka ESG bukan hanya soal memenuhi regulasi, tetapi juga membangun pondasi bisnis yang berkelanjutan dan terpercaya. Dengan standar yang diakui secara internasional, perusahaan dapat memperkuat reputasi, menarik investor, serta meningkatkan daya saing di pasar global yang semakin mengutamakan keberlanjutan.

Jika ingin memastikan perusahaan Anda siap menghadapi tantangan ESG dengan standar terbaik, CESGS siap membantu. Hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi dan pendampingan dalam integrasi standar ISO yang tepat. Bersama CESGS, wujudkan komitmen ESG yang nyata dan berdampak positif. bit.ly/CESGSPartner

Share This Story, Choose Your Platform!

About the author : Alma Ayu Nuzuliyatuz Zahra