Waste-to-Energy: Danantara Pimpin Langkah Indonesia Menuju Ekonomi Sirkular

Di tengah meningkatnya krisis sampah nasional, Danantara pimpin langkah Indonesia menuju ekonomi sirkular bukan sekadar konsep, melainkan solusi nyata. Indonesia menghasilkan lebih dari 190 ribu ton sampah per hari. Ironisnya, sekitar 60% dari jumlah tersebut berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah menjerit penuh. Seperti TPA Bantar Gebang di Bekasi, Suwung di Bali, hingga Benowo di Surabaya. Tumpukan sampah bukan hanya menciptakan bau dan polusi, tetapi juga ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi krisis energi bersih. Ketergantungan pada batu bara masih mendominasi lebih dari separuh bauran energi nasional. Sementara itu target Net Zero Emission 2060 menuntut sumber energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Waste-to-Energy (WTE): Solusi Energi dari Sampah
Di titik inilah, konsep Waste-to-Energy (WTE) menjadi harapan baru. Teknologi ini dapat mengubah sampah menjadi listrik melalui proses pembakaran termal, biogas, atau teknologi insinerasi modern. Dengan begitu, WTE menawarkan dua solusi sekaligus:
- Mengurangi volume sampah yang menumpuk di TPA, dan
- Menambah pasokan energi terbarukan untuk menopang kebutuhan nasional.
Meski menjanjikan, penerapan WTE di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Keterbatasan teknologi dan kebutuhan investasi yang besar menjadi hambatan utama. Serta koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah pun masih belum selaras. Tanpa kolaborasi lintas sektor dan pembaruan kebijakan yang adaptif, pengembangan Waste-to-Energy sulit mencapai potensi maksimalnya.
Melalui proyek Waste-to-Energy Danantara Indonesia, pemerintah dan investor berupaya menjembatani kesenjangan tersebut. Langkah ini menjadi wujud nyata menuju ekonomi sirkular dan transisi energi hijau nasional.
Proyek WTE Danantara Indonesia: Langkah Nyata Menuju Ekonomi Hijau
Menanggapi tantangan tersebut, Danantara Indonesia meluncurkan proyek Waste-to-Energy (WTE) berskala nasional. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen menuju ekonomi sirkular dan transisi energi hijau. Inisiatif tersebut diumumkan langsung oleh CEO, Rosan Roeslani, pada Indonesia International Sustainability Forum (ISS) 2025. Hal ini menegaskan komitmen kuat Danantara Indonesia dalam menyediakan solusi energi bersih berbasis inovasi.
Proyek WTE Danantara Indonesia akan mulai beroperasi pada November 2025 di 10 kota besar, dengan target pembangunan 33 fasilitas WTE di seluruh Indonesia. Setiap fasilitas dirancang untuk mengolah 1.000 ton sampah per hari dan menghasilkan 15–20 megawatt listrik. Hal tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan sampah nasional dan pasokan energi terbarukan di masa depan.
Mendorong Ekonomi Sirkular Lewat Investasi Hijau
Proyek WTE yang digagas Danantara Indonesia diperkirakan bernilai hingga Rp 91 triliun. Sebagian besar dana ini diperoleh melalui Patriot Bonds, obligasi hijau yang khusus untuk proyek ramah lingkungan. Skema pendanaan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan berbagai sektor terhadap pembiayaan hijau di Indonesia. Tingginya minat investor tercermin dari 192 perusahaan yang telah mendaftar menandakan kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi sirkular dan potensi jangka panjang proyek WTE ini.
Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, inisiatif ini menandai transformasi sistemik dalam pengelolaan limbah. Proyek ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi melalui energi hijau. Melalui proyek ini, Danantara Indonesia berupaya mengubah paradigma pengelolaan sampah, dari beban menjadi sumber daya dan memperkuat fondasi Indonesia menuju masa depan energi bersih dan berkelanjutan.
Menuju Masa Depan Hijau Bersama CESGS
Bagaimana menurut Anda, apakah proyek WTE bisa menjadi solusi untuk krisis energi dan sampah di Indonesia? Tertarik mengetahui lebih lanjut tentang investasi hijau dan transisi energi bersih? CESGS siap mendampingi Anda untuk strategi dan kolaborasi menuju ekonomi hijau.
Hubungi CESGS disini! bit.ly/CESGSPartner








Masa Depan Hijau dengan Corporate Training LCA bersama ZonaEBT! says:
Forum says:
Jakobe Mccoy says: